Miris! Puluhan Tahun Ratusan Warga yang Tinggal dekat Dam terbesar di Batam Tak Nikmati Layanan Air Bersih

Miris! Puluhan Tahun Ratusan Warga yang Tinggal dekat Dam terbesar di Batam Tak Nikmati Layanan Air Bersih

 

Miris! Puluhan Tahun Ratusan Warga yang Tinggal dekat Dam terbesar di Batam  Tak Nikmati Layanan Air Bersih
Meski dekat dengan Dam Duriangkang, duaratusan KK warga Piayu Laut tak bisa nikmati air bersih ( ft : Liston )


INEWSKEPRI.COM | BATAM - Miris, berpuluh tahun lamanya, ratusan warga yang tinggal di Kampung Tua Tanjungpiayu Laut, Kelurahan Tanjungpiayu, Kecamatan Seibeduk, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) hingga kini belum menikmati layanan air bersih. Padahal mereka tinggal di kawasan dekat dengan sumber air terbesar di Kota Batam, yakni Waduk Duriangkang.

Untuk kebutuhan mandi, mencuci, dan memasak, warga Kampung Tua Tanjungpiayu Laut, Batam ini mengandalkan air kolam dari tadah hujan, karena layanan air bersih belum mereka nikmati. Ada juga sumur, namun lokasinya lumayan jauh dan terkadang kering jika lama tidak turun hujan.

Selain mengandalkan air kolam dari tadah hujan dan sumur, warga yang tinggal dekat waduk terbesar di Kota Batam ini terkadang harus membeli airbersih dari truk tangki untuk kebutuhan mandi, mencuci, dan memasak.

Namun tak semua warga bisa membeli air tersebut tersebut, karena harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Nilainya bisa mencapai Rp 800 ribu  sebulan hanya untuk membeli air.

"Untuk kebutuhan sehari hari, Kami terkadang harus membeli air bersih 1 kubik harganya Rp75 ribu. Itu hanya cukup dua hari saja untuk mandi, memasak, dan mencuci," kata Rajudin, tokoh masyarakat Tanjungpiayu Laut, kepada inewskepri Senin (13/03).

Menurut Rajudin, persoalan pasokan air bersih yang belum mengalir ke wilayah tersebut sudah sering disampaikan warga di forum Musrenbang maupun Reses anggota DPRD Kota Batam maupun DPRD Provinsi Kepri. Namun sampai sekarang, belum ada hasil.

"Kami berharap pihak-pihak terkait dapat memperhatikan persoalan dasar yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Tanjungpiayu Laut, karena sampai sekarang tak kunjung menikmati air bersih,” tutupnya. 

Miris! Puluhan Tahun Ratusan Warga yang Tinggal dekat Dam terbesar di Batam  Tak Nikmati Layanan Air Bersih
 Rajudin, tokoh masyarakat Kampung Tua Tanjung piayu Laut. 

Kampung Tua Tanjungpiayu Laut terletak di sisi tenggara Kota Batam, Lokasinya tak terlalu jauh dari Waduk Duriangkang sebagai sumber air terbesar di kota ini, sama-sama berada di wilayah kelurahan yang sama.

Waduk Duriangkang merupakan salah satu penyuplai air terbesar bagi masyarakat batam Sekitar 70 persen kebutuhan air bersih bagi masyarakat Batam ditopang dari waduk yang memiliki kapasitas hingga 2.122 liter per detik ini.

Waduk ini dibangun pada 1990 dan beroperasi sejak 2001, memiliki luas daerah tangkapan air lebih dari 7.000 hektare dan luas permukaan hingga 1.200 hektare.

Kalangan pegiat lingkungan turut menyayangkan belum tersentuhnya pasokan air bersih ke kawasan pemukiman warga di Kampung Tua Tanjung piayu Laut tersebut hingga sekarang. 

lihat berita lainnya : JALAN PIAYU LAUT AMBLAS
 
Sekretaris LSM Aliansi Rakyat Menggugat (ALARM), Arifin Pakpahan mengatakan bahwa belum tersentuhnya layanan air bersih kepada warga itu menunjukkan minimnya perhatian Wali Kota Batam kepada warganya selama ini. Mengingat wilayah ini lokasinya tidak hanya dekat dengan sumber air terbesar di Batam, namun juga tak jauh dari kawasan industri terbesar, yakni Batamindo, Mukakuning.

"Ini membuktikan bahwa Pemko Batam dan Pemprov Kepri kurang memperhatikan kebutuhan dasar masyarakat, terutama terkait dengan layanan air bersih,” katanya.(liston)
Lebih baru Lebih lama