Kanker Dapat Dikendalikan, Menkes : Kuncinya Deteksi Dini

Kanker Dapat Dikendalikan, Menkes : Kuncinya Deteksi Dini

Jakarta -

Ada banyak alternatif minuman yang mengandung kafein selain kopi. Alternatif ini cukup membantu untuk mereka yang tidak suka kopi namun membutuhkan kafein.

Kafein adalah salah satu zat yang paling banyak dikonsumsi di dunia karena memiliki efek stimulan pada sistem saraf pusat. Banyak orang yang mengonsumsi kafein untuk meningkatkan fokus, daya tahan, dan menghilangkan rasa kantuk.

Simak berikut ini ada sepuluh minuman mengandung kafein yang dapat Anda coba untuk memperoleh manfaat kafein tanpa harus minum kopi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Daftar Minuman yang Mengandung Kafein

Pada laman School of Public Health Harvard University dijelaskan bahwa kafein secara alami terdapat pada buah, daun, dan biji tanaman kopi, juga pada olahan coklat (kakao).

Kafein juga kerap ditemukan pada beberapa minuman dan suplemen.

Sade Meeks, Ahli Nutrisi di Tennessee telah memverifikasi artikel Healthline yang menjelaskan bahwa ada sepuluh minuman selain kopi yang mengandung kafein. Berikut daftarnya:
1. Teh Hitam

Secangkir teh hitam mengandung sekitar 47 mg kafein. Teh hitam dengan kafein yang tidak terlalu tinggi ini bisa jadi alternatif. Namun, tak semua teh mengandung kafein, contohnya teh herbal.
2. Soda

Sekaleng 12 ons minuman bersoda baik yang biasa ataupun yang diet tanpa gula mengandung sekitar 40 mg kafein.
3. Coklat Panas

Satu ons cokelat hitam mengandung sekitar 24 mg kafein, sedangkan coklat susu mengandung seperempat dari jumlah tersebut. Sama seperti biji kopi, biji kakao secara alami mengandung kafein.

Berikut tentang berapa banyak kafein yang akan Anda temukan dalam 3,5 ons (100 gram) berbagai jenis coklat:

Coklat kakao 100%: 240 mg kafein (setara dengan 2,5 cangkir kopi biasa)
Coklat pahit (55% kakao): 124 mg kafein
Coklat susu (33% kakao): 45 mg kafein (setara kafein dalam secangkir teh hitam)

Kakao juga mengandung senyawa seperti flavonol dan methylxanthines. Senyawa-senyawa ini, termasuk kafein, memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi dan dapat memberikan manfaat kesehatan.
4. Minuman Berenergi

Secangkir atau delapan ons minuman energi mengandung sekitar 85 mg kafein.

Minuman berenergi adalah minuman berkarbonasi dan manis yang dipasarkan karena kemampuannya untuk meningkatkan tingkat energi, suasana hati, dan konsentrasi.

Beberapa merek minuman berenergi memiliki kadar kafein yang berbeda-beda. Satu studi menunjukkan bahwa kandungan kafein sebuah minuman energi terkenal mengandung kafein sekitar 50-505 mg (200 mL).
5. Suplemen

Beberapa suplemen mengandung kafein sekitar 200 mg per tablet atau setara dengan jumlah dalam dua cangkir kopi seduh.
6. Susu Coklat

Kakao memiliki kafein yang cukup tinggi, artinya semua coklat dan makanan yang dicampur dengan coklat mengandung beberapa kafein.

Tetapi jumlah kafein dalam produk bergantung pada persentase kakao yang dikandungnya.

Minuman coklat pahit misalnya, mengandung kadar kakao asli yang lebih tinggi daripada susu coklat.

Maka tentu kadar kafeinnya lebih tinggi coklat pahit. Namun, kandungan kafein mungkin tetap ada pada minuman susu coklat, meskipun kadarnya tidak tinggi.
7. Teh Hijau

Teh hijau mengandung sekitar 28 mg kafein. Sumber kafein alami ini mudah ditemukan dan menjadi minuman yang sangat populer di negara-negara Asia.

Teh hijau mengandung asam amino seperti theanine, yang menurut penelitian bekerja pada hippocampus di otak dan memberikan efek pengurangan stres pada hewan dan manusia.

Sebuah studi tahun 2017 lebih lanjut menunjukkan bahwa kombinasi theanine dan kafein dalam teh hijau dapat meningkatkan fungsi otak dan kognisi dan mengurangi kecemasan.

Namun diakui hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Sajian teh hijau sebanyak delapan ons (240 mL) menyediakan sekitar 30-50 mg kafein, yang setara dengan setengah dari kandungan kafein secangkir kopi.

Kandungan kafein teh hijau bervariasi sesuai dengan umur daunnya. Daun yang lebih tua memberikan lebih sedikit kafein daripada daun yang lebih muda.

Teh hijau secara alami mengandung kafein dan senyawa tanaman bermanfaat dengan sifat yang berpotensi meningkatkan kesehatan.
8. Ice Cream Kopi

Anda dapat menemukan sejumlah besar makanan yang mengandung kopi. Selain muffin, salah satu yang paling terkenal dan mudah ditemui ialah es krim rasa tiramisu atau kopi.

Tiramisu adalah makanan penutup Italia rasa kopi tradisional yang dibuat dengan espresso dan rum. Tiramisu dan makanan lain yang mengandung kopi merupakan sumber kafein yang umum dan mudah ditemui.

Jumlah kafein dalam makanan ini bergantung pada jumlah biji kopi yang digunakan dalam resep dan bisa sangat bervariasi.
9. Teh Oolong dan Chamomile

Teh oolong memiliki kandungan kafein yang sedang, satu cangkir teh oolong (240 ml) mengandung sekitar 37-55 mg kafein.

Sementara teh chamomile biasanya dikonsumsi sebagai minuman yang menenangkan, namun juga mengandung kafein meski dalam jumlah kecil. Satu cangkir teh chamomile (240 ml) mengandung sekitar 2 mg kafein.
10. Matcha

Matcha adalah jenis teh hijau yang dihaluskan menjadi bubuk. Satu cangkir matcha (240 ml) mengandung sekitar 70 mg kafein.
Manfaat Kafein Bagi Tubuh

Dokter Neha Pathak dalam laman WebMD menjelaskan bahwa Anda dapat menemukan kafein dalam banyak makanan berbeda.

Kafein memang dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan yang signifikan.

Namun, kafein juga bisa menimbulkan komplikasi bagi orang dengan kondisi medis tertentu. Penelitian telah menemukan beberapa manfaat kesehatan saat mengkonsumsi kafein yakni:
1. Meningkatkan Energi

Sejauh ini, efek kafein yang paling terkenal adalah kemampuannya membantu memberi energi pada tubuh.

Hal ini terjadi sebab kafein adalah zat yang dikenal sebagai stimulan, yang membantu menciptakan suasana hati yang lebih baik, tingkat kewaspadaan lebih tinggi, dan tingkat kelelahan lebih rendah.
2. Peningkatan Metabolik

Efek stimulan yang sama juga dapat meningkatkan metabolisme Anda.

Mengkonsumsi jumlah kafein dalam satu cangkir kopi dapat meningkatkan jumlah kalori yang Anda bakar dalam sehari.

Para peneliti masih mempelajari untuk memastikan apakah efek ini terjadi dengan sendirinya. Kemungkinan, mengurangi kelelahan dan mendorong lebih banyak gerakan atau olahraga pada manusia.
3. Meningkatkan Produktivitas

Pengurangan kelelahan dapat membantu Anda berolahraga lebih efisien. Studi menunjukkan bahwa mengkonsumsi kafein dalam jumlah sedang sebelum berolahraga dapat membantu meningkatkan kinerja atletik dan mengurangi kelelahan Anda selama berolahraga.

Kafein bahkan dapat membuat olahraga terasa lebih mudah dan dapat membantu Anda lebih menikmati prosesnya dan berolahraga lebih sering.
4. Meningkatkan Kesehatan Jantung

Kopi dikaitkan dengan peningkatan detak jantung, sehingga sebagian orang menganggap kafein dapat menyebabkan risiko masalah jantung.

Namun, dalam jumlah sedang, mengonsumsi kafein sebenarnya dapat mengurangi risiko penyakit jantung.

Peneliti menyimpulkan bahwa wanita yang mengonsumsi kafein dalam jumlah sedang memiliki risiko penyakit jantung yang jauh lebih rendah daripada wanita yang mengonsumsi lebih sedikit.
Efek Konsumsi Kafein Berlebih

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat menganggap 400 miligram (sekitar empat cangkir kopi seduh) sebagai jumlah kafein yang aman untuk dikonsumsi orang dewasa setiap hari.

Namun, American College of Obstetricians and Gynecologists menyebut wanita hamil harus membatasi asupan kafein hingga 200 mg sehari (sekitar dua cangkir kopi yang diseduh).

American Academy of Pediatrics menyarankan agar anak di bawah usia 12 tahun tidak boleh mengonsumsi makanan atau minuman apa pun yang mengandung kafein.

Pada remaja berusia 12 tahun ke atas, asupan kafein harus dibatasi tidak lebih dari 100 mg setiap hari.

Meskipun kafein memiliki beberapa manfaat kesehatan, kafein dapat berinteraksi dengan obat-obatan dan kondisi kesehatan tertentu.

Toksisitas kafein telah diamati dengan asupan 1,2 gram atau lebih dalam satu dosis. Mengkonsumsi 10-14 gram sekaligus diyakini dapat berakibat fatal. Berikut efek jika mengkonsumsi kafein berlebihan:
1. Kecanduan

Kafein membentuk kebiasaan dan dapat membuat ketagihan. Mengkonsumsi kafein dalam jumlah besar untuk jangka waktu yang lama dapat menyebabkan perasaan putus asa seperti sakit kepala dan lekas marah pada banyak orang.
2. Menyebabkan Sakit Kepala

Kafein dapat menyebabkan sakit kepala dan migrain karena biasanya telah membentuk kecanduan kafein. Jika tidak mengkonsumsi kafein suatu hari dapat menyebabkan gejala sakit kepala.

Sementara itu, mengonsumsi kafein dalam jumlah yang jauh lebih besar dari biasanya juga dapat menyebabkan sakit kepala.

Hal ini disebabkan karena kondisi kesehatan masing-masing orang, kemudian kafein mempengaruhinya.
3. Interaksi Obat

Kafein dapat berinteraksi dengan sejumlah obat.

Orang yang telah diberi resep obat termasuk obat antidepresan, antipsikotik, antiaritmia, atau psoriasis harus berkonsultasi dengan dokter sebelum minum kafein, untuk mencegah interaksi obat yang negatif.
4. Menyebabkan Kecemasan

Beberapa orang menemukan bahwa kafein dapat membuat mereka merasa lebih cemas dari biasanya.

Kafein dalam jumlah besar dapat memicu produksi senyawa yang berhubungan dengan perasaan cemas. Efek ini dapat berkurang dengan mengkonsumsi kafein dalam jumlah yang lebih rendah.
5. Gejala Seperti Keracunan

Asupan kafein hingga 10 gram dapat menyebabkan kejang dan muntah. Sementara efek samping pada dosis rendah satu gram yakni gelisah, lekas marah, gugup, muntah, detak jantung cepat, dan tremor.

Itulah tadi informasi mengenai minuman kafein sebagai alternatif. Namun, Anda harus mencari nasihat dari dokter atau penyedia kesehatan lain untuk melihat keterkaitan dengan kondisi medis

Baca artikel detikHealth, "10 Minuman yang Mengandung Kafein Selain Kopi" selengkapnya https://health.detik.com/kebugaran/d-6585182/10-minuman-yang-mengandung-kafein-selain-kopi.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin saat acara Fun Walk peringatan Hari Kanker Sedunia di Jakarta (19/02/2023)

 

INEWSKEPRI.COM | JAKARTA  - Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin menganjurkan seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan deteksi dini atau skrining kesehatan secara berkala.

Deteksi dini, lanjut Menkes, berpeluang besar untuk meningkatkan kesempatan seseorang menjadi penyintas untuk penyakit tidak menular seperti kanker. Dengan demikian, biaya perawatan, tingkat keparahan, kecacatan, bahkan kematian bisa dikendalikan.

“Kanker itu dapat dikendalikan, angka survival ratenya tinggi tapi syaratnya harus deteksi dini. Sekitar 90% bisa dikendalikan, kalau ditemukan pada stadium lanjut maka 90% akan meninggal,” kata Menkes dalam acara Fun Walk peringatan Hari Kanker Sedunia di Jakarta.

Di Indonesia, sebagian besar pasien yang memeriksakan diri saat kanker sudah dalam stadium lanjut. Akibatnya 90% pasien kanker tidak mendapatkan penanganan yang optimal yang berakhir pada kematian.

Faktor penyebabnya beragam. Pertama, masyarakat takut untuk melakukan pemeriksaan karena khawatir karena keterbatasan dana, kedua keterbatasan peralatan sehingga belum banyak fasilitas kesehatan utamanya di daerah yang mampu melakukan skrining kanker dan ketiga kurangnya tenaga kesehatan yang berkompeten.

Ketiga faktor tersebut kini tengah menjadi fokus Kementerian Kesehatan untuk direformasi. Reformasi dilakukan dengan melakukan transformasi kesehatan layanan rujukan yang merupakan pilar kedua transformasi kesehatan.

Dari sisi pembiayaan, Menkes menyebutkan bahwa saat ini skrining kanker sudah ditanggung BPJS Kesehatan, sehingga masyarakat bisa memanfaatkanya secara gratis di fasilitas pelayanan kesehatan.

“Misalnya untuk kanker kolorektoral, sekarang untuk laki-laki usia diatas 50 tahun sudah bisa melakukan deteksi dini gratis di fasyankes,” ucap Menkes.

Kemudian dari segi peralatan medis, Kemenkes berupaya memenuhinya berdasarkan jenis kanker yang paling banyak diderita masyarakat.

Menkes membeberkan bahwa saat ini Kemenkes berupaya memenuhi alat deteksi dini untuk penanganan kanker pada wanita, pria maupun anak.

Diantaranya ada mammografi dan USG di 514 kabupaten/kota untuk deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks pada perempuan, pemenuhan CT Scan di 514 kabupaten/kota untuk deteksi dini kanker kolorektoral pada laki-laki, serta pemenuhan 10.000 hematoanalyser untuk mendeteksi kelainan darah putih pada anak-anak.

“Kanker payudara paling banyak diderita perempuan, kita sudah memasang 6000 USG, mudah-mudahan 10.000 USG bisa kita penuhi tahun ini. Kedua ada serviks, kita sudah wajibkan vaksinasi HPV. Testingnya nanti kita geser dari tes IVA dan papsmear ke HPV DNA, ini untuk pencegahan,” jelas Menkes.

Selain upaya preventif melalui skrining kesehatan, Kemenkes juga mendorong seluruh daerah mampu melakukan perawatan dan pengobatan kanker. Hal ini mengingat banyak pasien kanker yang melakukan pemeriksaan sudah dalam stadium lanjut.

“Kami mendorong agar 514 kabupaten/kota mampu melakukan bedah onkologi dan kemoterapi serta 34 provinsi bisa melakukan radioterapi.

Selanjutnya dari segi tenaga kesehatan, Menkes berupaya mempercepat pemenuhan tenaga kesehatan yang bermutu dan berkualitas di seluruh fasyankes di Indonesia melalui beberapa program khusus seperti pengiriman dokter spesialis adaptan luar negeri, penugasan khusus, dan program pengampuan.

Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) sebagai salah satu organisasi profesi yang dekat dengan layanan ini diminta Menkes untuk membantu pemerintah dalam penyediaan tenaga kesehatan yang dibutuhkan.

Sementara itu, Ketua Umum Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI), Cosphiadi Irawan mengatakan di tahun 2020 setidaknya ada sekitar 10 juta penduduk dunia yang meninggal akibat kanker. Dari tahun ke tahun, jumlah ini dilaporkan terus meningkat dan di tahun 2023 diperkirakan ada sekitar 13 juta kematian akibat penyakit berbahaya ini.

Cosphiadi membeberkan tingginya angka kematian kanker tersebut disebabkan oleh pola hidup yang kurang sehat seperti konsumsi makanan cepat saji, kurang aktivitas fisik, merokok, dan minum alkohol.

Kebiasaan buruk ini, lanjutnya, diperparah dengan rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini. Pada stadium awal, kanker tidak menunjukkan gejala, sehingga seringkali tidak disadari oleh penderita. Akibatnya banyak kasus kanker yang terdeteksi pada stadium lanjut.

“Kebiasaan ini menyumbang hingga 30%, karena itu deteksi dini sangat penting untuk pencegahan,” katanya.

Ia pun berharap upaya pemerintah untuk memperkuat deteksi dini penyakit kanker, dapat menekan jumlah kesakitan dan kematian akibat kanker.

“Di Puskesmas nantinya akan ada 10 ribu USG yang akan digunakan untuk deteksi dini kanker payudara, sehingga delay of diagnosis harapannya bisa kita kurangi,” kata Cosphiadi.

“Ini tentunya tidak terlepas dari peran teman-teman di rumah sakit, saatnya kita duduk bersama untuk mendukung pemerintah melakukan reformasi layanan kanker yang lebih baik,” pungkasnya. (Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI)

Lebih baru Lebih lama